Menurut Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin), edisi pelajar karya A. Samad Ahmad, pendiri Kerajaan Wijayanegara yang merupakan kerajaan terbesar di Asia Selatan pada abad 14-17 yang mendirikan Kota Wijayanegara yang merupakan kota terbesar di dunia saat itu adalah Raja Suran. RAJA SURAN memiliki 1 (satu) puteri dan 6 (enam) orang putra, yaitu :
- Tuan Puteri Cendani Wasis, dilahirkan oleh Tuan Puteri Onang Kiu (putri Raja Langgiu/Johor: Raja Chulan), jadi istri Raja Cu Lan, putra raja Cina.
- Citram Syah, dilahirkan Tuan Puteri Dara Segangga (saudara Raja Gangga Negara/Perak: Raja Gangga Syah Johan), jadi RAJA CANDU KANI, kemudian terdampar ke Belambang Majut (Bengkulu), menikahi puteri Demang Kebayunan, jadi RAJA BENGKULU sampai dijemput kembali ke Candu Kani.
- Paladu Tani, dilahirkan Tuan Puteri Dara Segangga (saudara Raja Gangga Negara/Perak: Raja Gangga Syah Johan), jadi RAJA AMDAN NEGARA.
- Nila Manam, dilahirkan Tuan Puteri Dara Segangga (saudara Raja Gangga Negara/Perak: Raja Gangga Syah Johan), jadi RAJA BIJAYA NEGARA.
- Nila Pahlawan, dilahirkan Tuan Puteri Mahtabu’l Bahri (puteri Raja Dika : Raja Aktabul Ard), jadi RAJA PAGARUYUNG.
- Krisyna Pandita, dilahirkan Tuan Puteri Mahtabu’l Bahri (puteri Raja Dika : Raja Aktabul Ard), jadi RAJA TANJUNGPURA
- Nila Utama, dilahirkan Tuan Puteri Mahtabu’l Bahri (puteri Raja Dika : Raja Aktabul Ard), jadi RAJA TERI BUANA (PALEMBANG, BINTAN, SINGAPURA).
Empat kerajaan di Indonesia bersumber dari putra-putri Raja Suran, yakni :
- PAGARUYUNG, dari Nila Pahlawan bergelar Sang Sapurba.
- MALAKA, kelanjutan dari Singapura dari Nila Utama bergelar Seri Teribuana.
- BANJARMASIN, kelanjutan dari Tanjungpura dari Krisyna Pandita.
- MAJAPAHIT, dipimpin oleh Raden Inu Mertawangsa satu dari 2 (dua) putra Ratna Dewi (satunya lagi Raden Mas Putera, raja Daha). Puteri Ratna Dewi adalah puteri Citram Syah dengan Raden Suwata Ratu (puteri Demang Kebayunan, BELAMBANG MAJUT/BENGKULU).
Para putra Raja Suran membawa ke Indonesia :
- Marumakkathayam, sistem matrilineal yang masih berlaku di masyarakat Pagaruyung.
- Kalaripayattu, seni beladiri yang kini menjadi silat. (Juga dibawa Bodhi Dharma ke Cina, menjadi asal Kung Fu dan Karate).
- Kari, seni memasak dari kelapa, yang menjadi gulai.